Opini Kader : Hari Difabel Sedunia

 

Tepat hari ini, 3 Desember diperingati sebagai Hari Defabel Sedunia, atau International Day of Person with Disability (IDPwD). Hari Disabilitas diperingati secara internasional ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap penyandang disabilitas.

      Peringatan tahunan Hari Disabilitas Internasional ini diproklamasikan pada 1992 oleh Majelis Umum PBB. Hari Disabilitas ini diperingati untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan bagi para penyandang disabilitas di semua bidang dan pembangunan. Hari peringatan difabel sedunia ini juga dibuat untuk meningkatkan kesadaran terhadap situasi para penyandang difabel di setiap aspek kehidupan, baik politik, sosial, ekonomi, dan budaya.

 


Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas, yang diadopsi pada 2006, telah semakin memajukan hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas dalam implementasi Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan dan kerangka kerja pembangunan internasional lainnya. Beberapa kerangka kerja pembangunan internasional yang dimaksud seperti Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana, Piagam tentang Penyertaan Penyandang Disabilitas dalam Aksi Kemanusiaan, Agenda Urban Baru, dan Agenda Aksi Addis Ababa tentang Pendanaan untuk Pembangunan. Setiap tahun PBB membuat tema untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional. Tema tahunan ini memberikan fokus menyeluruh tentang bagaimana masyarakat dapat berjuang untuk inklusivitas melalui penghapusan hambatan fisik, teknologi, dan sikap untuk para penyandang cacat. Ini telah terjadi sejak 1992 ketika Majelis Umum menyatakan 3 Desember sebagai Hari Disabilitas Internasional.

Tahun 2020 ini di tanggal 3 Desember Peringatan Hari Difabel Sedunia mengusung tema “Tidak Semua Disabilitas Bisa Terlihat” Tema ini disampaikan langsung oleh Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia dalam sambutan Lokakarya peringatan Hari Disabilitas Internasional, yang mana tema ini menyiratkan pesan kepada seluruh masyarakat bahwa tidak semua ragam disabilitas dapat diketahui dan disadari oleh masyarakat umum, tidak terlihat seperti penyandang disabilitas (difabel) namun kenyataannya sebagai seorang penyandang tuli, bisu, dsb.

Dalam momentum peringatan ini marilah kita saling menghargai perbedaan dan saling menguatkan satu dengan yang lain. Dengan adanya peringatan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk memberikan dukungan dalam meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di dunia. Setiap orang memiliki kelebhannya masing-masing. Nick Vujicic seorang inspirator difabel dunia pernah berkata “Saya hanya berharap orang-orang melihat bahwa jika Tuhan dapat melakukan sesuatu yang indah dengan potongan-potongan tubuhku yang rusak, maka Tuhan benar-benar memiliki rencana untuk masing-masing dan setiap orang dari kita.

"Ada rencana dan tujuan, nilai untuk setiap kehidupan, tidak peduli di mana                           lokasinya, usia, jenis kelamin atau disabilitasnya." - Sharon Angle

                                                                                             Ditulis Oleh : Dirga Satriansyah Amin (2018)
                                                                                            Kadept
. Kominfo Himapbio Darmawangsa

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soal Olimpade Biologi (OSAGI II) Tingkat SMA sederajat

soal olimpiade tingkat SMP sederajat tahun 2014

DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon aristatus)