BIOFACT: Siapa Bilang Banteng Benci Warna Merah?
Banteng atau tembadau (Bos javanicus)
adalah spesies hewan yang sekerabat dengan sapi dan
ditemukan di berbagai wilayah asia tenggara. Banteng
termasuk hewan dalam Golongan herbivora dan
memakan berbagai tumbuhan seperti rumput, teki, tunas, daun, bunga, dan
buah-buahan.
Sebagai orang awam, kita akan berpikir bahwa banteng sangat membenci
warna merah karena sering melihat di tv banteng akan berlari menyeruduk kain berwarna
merah yang dilambaikan dalam pertunjukan matador. Namun benarkah hal tersebut?
tentu saja tidak, faktanya banteng merupakan hewan yang buta warna parsial
yaitu
suatu
keadaan ketika mata kesulitan dalam membedakan
warna tertentu seperti
merah, hijau dan biru karena tidak sempurnanya
sel fotoreseptor kerucut pada mata.
Pada manusia sendiri, terdapat tiga sel
fotoreseptor kerucut yang masing-masing peka terhadap warna merah, biru, dan
hijau. Sel
kerucut berfungsi untuk penglihatan
warna dan ketepatan penglihatan
pada cahaya terang.Namun pada penderita buta warna, salah satu pada ketiga sel
itu tidak sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk membedakan warna
tertentu. Begitu juga dengan banteng, hewan ini tidak memiliki sel
fotoreseptor, sehingga kesulitan membedakan warna seperti warna merah. Jadi,
warna merah sebenarnya tidak menimbulkan pengaruh apa-apa pada banteng.
Lantas apa yang membuat banteng sangat marah saat
matador melambaikan kain merah di depannya? Sebenarnya seorang matador tidak
hanya menggunakan kain merah saat beraksi, terkadang mereka menggunakan warna
merah muda. Dan faktanya, bukan warna merah yang membuatnya marah, melainkan
lambaian kain itulah yang membuat banteng merasa terancam dan mencoba
melindungi diri dengan menyerang kain tersebut.
Daftar Pustaka
Kurniadi,
Dede dkk. 2016. Aplikasi Simulasi Tes Buta Warna Berbasis Android Menggunakan
Metode Ishihara. Jurnal Algoritma. 13 (2): 451. https://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/409.
Diakses pada 23 Mei 2021.
Wangko,
S. 2013. Histofisiologi Retina. JURNAL BIOMEDIK: JBM 5 (3):
3. https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/view/4342. Diakses
pada 23 Mei 2021.
Staff Diklit Kabinet Wirawidya 2021
Komentar
Posting Komentar