DAUN SIRIH MERAH (Pipper crocatum)



DAUN SIRIH MERAH  (Pipper crocatum)

1.        Tata Nama
Menurut, Backer (1963) yaitu
Kingdom              : Plantae
Divisio                  : Magnoliophyta
Kelas                    : Magnoliopsida
Famili                   : Piperales
Genus                   : Piperaceae
Spesies                 : Piper crocatum

2.        Bagian Daun

a.         Tangkai daun (petiolus) merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa, hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknnya.
b.         Helaian daun (lamina) merupakan bagian daun yang terpenting dan cepat menarik perhatian, disebut pula sebagai sifat daunnya.
Termasuk daun tidak lengkap karena kurang satu bagian daun yaitu upih daun atau pelepah daun (vagina).  Mengenai susunan daun yang tidak lengkap daun sirih merah (Piper crocatum) termasuk ke dalam daun bertangkai yang terdiri atas tangkai daun (pteiolus) dan helaian daun (lamina)
3.        Morfologi Daun
a.    Bangun Daun (circumriptio): jantung sungsang (obcordatus)
b.    Ujung  daun (apex folii): meruncing (acuminatus), karena seperti ujung runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing.
c.    Pangkal daun (basis folii): berlekuk (emarginatus)
d.   Tepi daun (margo folii): rata (integer)
e.    Warna daun:
f.     Permukaan daun: licin mengkilap.

4.        Manfaat Daun
a.    Sebagai antiseptic dan antijamur sehingga digunakan untuk menjaga kesehatan rongga mulut, keputihan dan bau tak sedap.
b.    Minum air rebusan dari sirih merah secara rutin dengan dosis tertentu dapat menururnkan kadar gula dalam darah, menurut hasil uji praklinis pada tikus dengan pemberin ektrak hingga dosis 20g/kg berat badan, sirih merah (Pipper crocatum) sangat aman dikonsumsi dan tidak bersifat toksik
c.     Pemberian larutan ekstrak daun sirih merah (Pipper crocatum) dapat meningkatkan waku kesembuhan luka insisi yaitu luka irisan yang disebabakan instrument tajam sehingga luka tidak terserang bakteri, salah satunya bakteri Staphylococus aureus  yang dapat menginveksi luka menimbulkan peradangan, nekrosis dan pembentukan abses.
d.   Kandungan minyak atsiri berperan sebagai anti bakteri dengan cara mengganggu proses terbentuknya membran atau dinding sel sehingga tidak terbentuk tidak semppurna.


5.        Daftar Rujukan
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta:    Gajah               Mada University Press.

Werdhany, dkk. 2008. Sirih Merah. Yogyakarta: Balai Pengkajian Teknologi                           Pertanian Yogyakarta.

Widiyani, dkk. Pengaruh Ekstrak Daun Sirih Merah (Pipper crocatum)           Terhadap Penyembuhan Luka Insisi yang Diinfeksi Stapyhlococus aureus          pada Tikus Sparaque-Dawley Jantan. Bogor: Universitas Pakuan Bogor      dan IPB



Komentar

Postingan populer dari blog ini

soal olimpiade tingkat SMP sederajat tahun 2014

Soal Olimpade Biologi (OSAGI II) Tingkat SMA sederajat

Rombusa Mini