Cara Kuat Berpuasa Walau Cuaca Terik, Bagaimana, ya?
Dilansir darai Antara, berikut panduan dari dr Samuel mengenai makan sahur dan berbuka puasa agar tubuh selalu kuat dan fit, meski cuaca panas.
1. Sahur
Saat sahur sebaiknya mengonsumsi makanan menu lengkap dengan gizi yang seimbang, yaitu karbohidrat, lemak dan sayur.
"Karbohidrat, pilih yang kompleks yang mengandung serat tinggi karena serat akan mengganggu penyerapan gula sehingga saat puasa gula darah turunnya pelan-pelan sehingga puasa sampai maghrib pun tetap kuat," kata dr Samuel.
Dokter yang berpraktik di RS MRCCC Siloam Hospitals Semanggi itu mencontohkan makanan berkarbohidrat kompleks di antaranya adalah nasi merah, roti gandum, dan kentang yang masih ada kulit.
Sedangkan protein hewani dan nabati yang diperlukan tubuh berfungsi untuk menjaga imunitas tubuh. "Setiap makan sahur harus ada lemak nabati dan hewani, misal ada ikan ada tahu, ada telur ada tempe," ujarnya.
Makanan lain yang perlu dikonsumsi adalah lemak baik dan makanan tidak digoreng.
"Makanan
jangan digoreng ya karena minyak akan merangsang haus. Untuk lemak pilih lemak
seperti pada ikan patin yang kaya Omega 3, kedelai, minyak zaitun,
kacang-kacangan, alpukat, dan canola oil." tutur Samuel.
2. Jelang
Imsak
Jelang imsak, disarankan untuk kembali makan makanan sumber karbohidrat.
"Masukin lagi sumber karbo, buah dan sayur tinggi serat. Biar cepet diblender saja, minum sama ampasnya, jangan disaring," kata dr Samuel.
Disarankan menghindari makanan bercita rasa asam dan pedas serta menghindari kafein karena bisa membuat cepat haus.
"Hindari juga diet yang tinggi protein enggak ada lemak atau karbo misalnya putih telur saja, ikan saja karena itu akan menarik air sehingga pasti cepat haus," ucap dia.
Dia
menambahkan konsumsi air saat sahur sebaiknya 3 sampai 4 gelas atau lebih agar
tidak dehidrasi. Hindari minuman berkafein seperti kopi dan soft drinks karena
bersifat diuretik yang membuat tubuh cepat kehilangan cairan.
3. Berbuka
Saat berbuka puasa sebaiknya segera mengonsumsi makanan yang bisa menaikkan kadar gula darah. Samuel menyarankan konsumsi jus buah yang manis.
"Minum jus yang tanpa ampas karena serat dari ampas akan menghambat penyerapan gula darah. Pilih buah semangka, melon, pokoknya yang tidak asam. Kalau mau kurma Ajwa bisa 3-4 butir tapi kalau jenis Mejool yang besar itu 1-2 saja," tuturnya.
Setelah salat magrib, Anda baru boleh mengonsumsi makanan besar dan sehat. "Habis magrib baru makan besar, jangan gorengan, jangan yang lemak-lemak pakai santen itu bisa bikin gangguan lambung," ucapnya.
Habis tarawih bisa dilanjutkan dengan konsumsi karbohidrat dan sayur serta protein. "Jangan lupa minum setidaknya lima gelas saat malam," kata dr Samuel.
Dokter Ayman al-Hady dilansir Egypt Independent mengatakan hindari konsumsi makanan asin yang bisa meningkatkan asam lambung, sehingga membuat tubuh memproses cairan yang bisa menimbulkan haus.
Jika diperlukan, bisa ditambah dengan mengonsumsi suplemen berupa vitamin C dosis 1.000 mg, vitamin E 200 IU atau 400 IU, vitamin D3 dosis 1000-3000 IU, serta vitamin B Complex.
"Tujuannya supaya menambah imunitas tubuh, apalagi saat seperti ini sedang di tengah pandemi virus Corona. Tapi yang utama tetap harus dari makan buah dan sayur yang banyak. Suplemen hanyalah sebagai pilihan tambahan saja," kata dr Samuel.
Selain itu, Anda disarankan untuk tetap di dalam rumah dan tidak terlalu banyak terpapar sinar matahari. Terlebih di masa pandemi virus Corona atau Covid-19 yang masih terus berlangsung di bulan Ramadan tahun ini.
BMKG
memprediksikan selama Maret hingga April, suhu cenderung menghangat di sebagian
besar wilayah Indonesia. Secara klimatologis, April hingga Juni tercatat
sebagai bulan dimana suhu maksimum mencapai puncak di Jakarta, selain pada
Oktober sampai November
Penulis: Novita Indah Faradilla (2019)
Kadept. Kominfo Kabinet Wirawidya 2021
Komentar
Posting Komentar