Benarkah Kehujanan dapat Sebabkan Sakit?
Ada kepercayaan bahwa hujan-hujanan bisa bikin sakit, mulai dari flu, masuk angin
sampai diare. Paparan gerimis pun diyakini bisa menyebabkan sakit kepala dan
menjadikan penyakit lebih parah. Bahkan, ada yang
beranggapan bahwa air hujan yang turun pertama kali seusai kemarau panjang
mengandung sejumlah penyakit yang lebih berbahaya.
Sebelumnya, mari mengulas
mengenai proses pembentukan hujan. Hujan terjadi dengan diawali proses
kondensasi air yang ada di bumi dan di
atmosfer hingga membentuk awan. Ketika awan sudah berat jatuhlah titik-titik
air yang disebut hujan. Air bumi yang naik pada proses kondensasi tidak menutup
kemungkinan telah berpotensi mengandung banyak bibit penyakit dan bakteri
patogen. Hal itulah yang menyebabkan sakit ketika air hujan turun.
Faktanya, bukan basah-basahan atau air hujan
yang menyebabkan munculnya penyakit, melainkan kekebalan tubuh yang sedang
lemah. Kondisi itu membuat seseorang akan lebih mudah terpapar penyakit.
Ditambah ketika musim hujan kuman penyakit akan lebih mudah menyebar dan
berkembang biak. Suhu udara pun akan menurun menjadi lebih dingin dan
memengaruhi daya tahan serta fluktuasi suhu tubuh.
National Institute of Allergy and Infectious
Diseases (NIAID) menjelaskan, bahwa pilek dan flu hanya disebabkan oleh virus.
Flu disebabkan oleh virus influenza dan pilek disebabkan lebih banyak jenis
virus. Virus-virus ini bisa menular dengan menghirup udara atau kontak
langsung. Virus juga lebih mudah menyebar dan berkembang biak ketika udara
lebih kering dan dingin seperti saat hujan.
Menurut sebagian besar peneliti, dalam kondisi
dingin fungsi sistem kekebalan tubuh seolah tersendat-sendat. Ini mencegah
suatu sel kekebalan yang terpapar virus bekerja semestinya, seperti kesulitan
mengirim sinyal tanda bahaya pada sel lain di sekitarnya dan tidak mampu
membentuk protein pertahanan tubuh secara sempurna. Alhasil, respons sistem
imun yang melemah dan melambat memengaruhi daya tahan dan suhu tubuh sehingga
menimbulkan berbagai penyakit. Jika daya tahan sedang lemah, tubuh tidak dapat
mengimbangi perubahan suhu yang terlalu drastis. Akibatnya, di daerah kepala
yang biasanya terpapar hujan lebih dulu, akan mengalami perbedaan
tekanan dengan udara luar.
Inilah mengapa kita mudah merasa pusing saat terkena gerimis meski hanya
sebentar.
Menurut pakar kesehatan dr.
Adnan Yusuf, keramas bisa mencegah
rambut mengalami kerusakan akibat terpapar air hujan yang kaya akan polusi,
kotoran, hingga zat asam. Mengganti pakaian kering juga bisa mencegah timbulnya
jamur penyebab masalah kulit akibat baju yang lembap, sekaligus menjaga tubuh
tetap hangat agar kekebalan tak menurun. Ditambah makan makanan yang sehat dan
pola hidup yang baik dan sehat dapat menjaga stamina dan kualitas tubuh yang
baik.
Sumber: Khairiyah, N. 2020. Ensiklopedia
Sains (Dalam Kehidupan Sehari-hari). Medan: Guepedia. Hal. 28-29
Komentar
Posting Komentar