Kenali Fesesmu, Jaga Kesehatan Tiap Hari!
Oleh:
(Imam Wijayadi, A 2019)
Buang Air Besar yang biasanya disingkat menjadi (BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran atau feses yang padat atau setengah padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu hari atau satu kali dalam beberapa hari. Feses atau kotoran manusia merupakan media sebagai tempat berkembang dan sumber bibit penyakit menular. Namun, jangan anggap feses kalian yaa! Dengan mengenali feses, kita dapat mengenali berbagai macam penyakit dan tentunya dapat menjaga kesehatan tiap hari.
Wahh, ternyata ada perbedaan keluarnya feses pada pria
dan wanita loh!
Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan anatomi tubuh,
saluran pencernaan pria dan wanita bekerja sedikit berbeda.
Wanita
memiliki panggul yang lebih lebar daripada pria, serta ekstra organ dalam
seperti rahim dan juga ovarium. Sehingga, usus wanita menggantung
sedikit lebih rendah daripada pria. Usus wanita pun berukuran lebih panjang,
yaitu sekitar 10 cm. Sedangkan pada pria, mereka memiliki dinding
perut yang kaku sehingga dapat membantu mendorong makanan melalui saluran
pencernaan lebih efektif. Oleh karena itu, wanita lebih rentan
mengalami sembelit atau
konstipasi dibandingkan dengan pria.
Fesesmu bau menyengat? Warning, bisa jadi tanda
bahaya!
Etss, tapi bukannya feses tidak ada
yang berbau harum yaa.. Tapi, harus diwaspadai ya jika bau yang dikeluarkan
memiliki aroma yang sangat menyengat. Dikutip dalam Everyday
Health, kotoran yang berbau tidak sedap adalah efek samping yang
khas dari kutu perut yang disebabkan oleh infeksi parasit giardia.
Selain itu,
tinja berbau busuk juga bisa menandakan adanya penyakit crohn, celiac,
dan irritable
bowel syndrome (IBS).
Coba perhatikan, fesesmu warna apa?
Warna
feses kalian adalah hasil dari bahan kimia
yang disebut sterkobilin. Bakteri di usus mereduksi bilirubin, senyawa dengan
pigmen berwarna kuning, dan terkonjugasi menjadi serangkaian zat yang disebut
sterkobilin. Umumnya warna feses kecokelatan atau kekuningan. Hal
tersebut asalnya dari produk pemecahan
sel darah merah yang memberikan warna feses. Kadang-kadang, makanan yang
dikonsumsi juga bisa mempengaruhi warna feses. Feseorang dengan sistem
pencernaan yang berfungsi optimal cenderung akan memiliki warna feses
cokelat. Sementara itu, orang yang punya penyakit liver (hati) atau
saluran empedu, kotoran akan berwarna sedikit lebih cerah. Kondisi ini dikenal
dengan istilah tinja akolik. Nah, pada orang yang mengalami infeksi, tinja bisa berwarna
kuning pekat atau kehijauan. Sementara itu, pada orang yang mengalami
perdarahan di saluran pencernaan, tinja yang dikeluarkan bisa berwarna hitam
atau merah tua.
Bentuk feses juga berbeda loh, yuk kita pdkt
dengan bentuk feses!
Tipe
1:Tampilan feses berbentuk bulatan-bulatan
terpisah dan keras. Ini menjadi pertanda Anda terkena sembelit.
Tipe
2:Bentuk feses tampak seperti sosis yang
lebih padat dan kental. Hal ini menandakan masalah sembelit ringan.
Tipe
3:Bentuk feses tampak seperti sosis, tapi
ada retakan pada permukaan. Bentuk feses seperti ini dinilai normal dan
menunjukkan kondisi tubuh sedang sehat.
Tipe
4:Bentuk feses seperti sosis, tapi lebih
lembut dan mengular. Hal ini cenderung normal.
Tipe
5:Tampilan feses seperti gumpalan lunak
dengan tepi yang jernih. Hal ini menandakan bahwa Anda kurang mengonsumsi
serat.
Tipe
6:Konsistensi feses cenderung lembek tidak
beraturan. Ini menunjukkan bahwa Anda terkena diare ringan.
Tipe
7:Konsistensi feses cenderung cair tanpa
potongan padat, artinya Anda terkena diare berat.
Komentar
Posting Komentar