Opini Kader : HARI AIDS SEDUNIA
Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk
menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome), di seluruh dunia yang disebabkan
oleh penyebaran virus HIV
(Human Immunodeficiency Virus).Konsep ini digagas pada Pertemuan Menteri
Kesehatan Sedunia mengenai Program-program untuk Pencegahan AIDS pada
tahun 1988.
Sejak saat itu, ia mulai diperingati oleh pihak pemerintah, organisasi
internasional dan yayasan amal di seluruh dunia .
Sumber : https://kabar-priangan.com/ |
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel
CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan, kekebalan tubuh akan semakin
lemah, sehingga rentan diserang berbagai penyakit. Infeksi HIV yang tidak
segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired
Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus
HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang
sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan
tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat
meningkatkan harapan hidup penderita.
Kemenkes RI mencatat persentase kumulatif AIDS dari
tahun 2005 – 2019 tertinggi pada kelompok umur 20-39 tahun yaitu sebesar
63,1% . Artinya enam dari sepuluh penderita AIDS berada pada kelompok
umur 20 – 39 tahun .. Masa inkubasi untuk menjadi positif HIV adalah 1-3 bulan
dan perkembangannya hingga menjadi AIDS berkisar 1-18 tahun dengan rata-rata 10
tahun . Hal ini mengindikasikan bahwa infeksi HIV di Indonesia paling banyak
terjadi pada usia muda. dan generasi millennials menjadi sasaran
utama infeksi HIV.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar penderita AIDS di Indonesia adalah kaum millennials.
Kedekatam generasi muda atau millennials terhadap teknologi informasi lah yang
menjadi tantangan tersendiri dalam memilih mana informasi yang benar dan salah.
Jika Teknologi informasi tersebut disalahgunakan dapat menyebabkan adanya
paparan negatif yang berpotensi pada terbentuknya berbagai perilaku berisiko
terhadap infeksi AIDS. Selain itu pergaulan bebas diantara para kaum muda atau
generasi millennials dan penggunaan narkoba jarum suntik merupakan salah satu
faktor utama yang dapat menjadi tertularnya AIDS itu sendiri.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ini, baik untuk kaum muda ataupun orang dewasa, diantaranya ialah perlunya sosialisasi atau penyuluhan mengenai penyakit ini, yang dapat dilakukan oleh pemerintah setempat atau Lembaga Lembaga yang menaganinya. Selain itu hindarilah seks bebas , dan jangan menggunakan jarum suntik secara bergantian, atau selalu perhatikan penggunaan jarum yang steril saja. Bila perlu kita dapat melakukan vaksin hepatitis A dan hepatitis B, serta melakukan tes secara teratur yang sangat baik untuk melindungi diri dari penyakit AIDS tersebut.
Komentar
Posting Komentar