Kembang Sepatu
Daun Kembang Sepatu (Hibiscus rosasinensis)
A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi :
Dicotyledonae
Kelas : Angiospermae
Ordo :
Malvales
Famili : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Jenis : Hibiscus rosa-sinensis
L
B. Nama
Daerah
Bungong roja (Aceh)
Bunga-bunga (Batak Karo)
Soma-soma (Nias)
Bekeju (Mentawai)
Kembang sepatu (Betawi)
Kembang wera (Sunda)
Kembang sepatu (Jawa Tengan)
Bunga rebong (Madura)
Waribang
Embuhanga (Sangir)
Bunga cepatu (Timor)
Ulange (Gorontalo)
Kulango (Buo!)
Bunga cepatu (Makasar)
Bunga bisu (Bugis)
Ubu-ubu (Ternate)
Bala bunga (Tidore)
C.
Ciri Umum
Tergolong : tanaman perdu, tahunan,
tegak,
Tinggi : ± 3 m.
Bentuk
batang : Bulat, berkayu,
keras,
Diameter
batang : ± 9 cm, masih
muda ungu setelah tua putih kotor.
Morfologi
daun : Tunggal, tepi beringgit,
ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
Morfologi
Bunga : Tunggal, bentuk
terompet, di ketiak daun, kelopak, bentuk lonceng, berbagi lima, hij'au
kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota,
merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik
bentuk tabung, merah.
Kecil,
lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih
setelah
tua coklat.
Pipih,
putih.
Tunggang,
coklat muda.
D.
Khasiat
1.
Bisul, radang selaput lendir hidung,
sariawan, mimisan, gondongan (Dalimarta, 2005).
2. Bagian
bunga juga dimanfaatkan untuk mengatasi disentri, infeksi saluan kemih, bisul,
melancarkan haid (Widjayakusuma, 1994).
3. Tanaman
kembang sepatu mempunyai kandungan flavonoid, daunnya mengandung saponin dan
polifenol, bunganya mengandung polifenol, sedangkan akarnya mengandung tanin,
saponin, skopoletin, cleomiscosin A, dan cleomiscosin C (Agoes, 2010).
4. Menurut
Gajalakshmi & Ruban, (2011) senyawa yang berperan dalam aktivitas
antibakteri dari bunga kembang sepatu adalah flavonoid, alkaloid, tanin.
5. Menurut
penelitian sebelumnya, ekstrak etanolik bunga kembang sepatu dapat menghambat
pertumbuhan Staphylococcus aureus pada media agar dengan kadar 50
mg/sumuran dan 100 mg/sumuran nutrient broth dengan zona hambat 26 mm
dan 29 mm (Ahmed et al., 2010).
Komentar
Posting Komentar